Tes intelegensi
Bismillahirrohmanirrohim
1. Pengertian Tes Intelegensi
adalah mencakup kecerdasan intelektual dan kemampuan
berpikir secara rasional serta dikaitkan
dalam hubungan dengan norma social tertentu.
2. Komponen Tes Intelegensi
Perkembangan psikologi selanjutnya
menggeserkan pandangan tentang intelegensi yang bersifat fikasi tersebut kea
rah pandangan yang bersifat mentalistik.
Alfred Binet seorang tokoh utama
perintispengukuran intelegensi bersama Theodore simon mendefinisikan
intelegensi terdiri atas 3 komponen yaitu :
Ø
Kemampuan
untuk mengolah pikiran atau mengarahkan tindakan
Ø
Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila
tindakan tersebut telah dilaksanakan
Ø
Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.
3. Pandangan Tes Intelegensi Ada 2 Yaitu :
Ø
Pandangan kualitatif
Pandangan ini yang berpendapat bahwa perbedaan individu satu dan
lainnya memang berbeda. ( Mis : Keturunan dari orangtuanya, gen)
Ø
Pandangan kuantitatif
Pandanhgan ini yang berpendapat bahwa perbedaan intelegensi individu satu
dengan lainnya karena adanya perbedaan materi yang diterima atau karena
perbedaan dalam proses belajarnya. (Mis : Dalam menyelesaikan masalah antara
individu yang satu dan lainnya berbeda).
4. Sejarah Tes Intelegensi
![*](file:///C:/DOCUME~1/ADMINI~1/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Pada abad ke XIV berlangsung tes kompetensi para pelamar sebagai pegawai
Negara, untuk dapat di terima para pelamar harus mengikuti bebrerapa ujian,
ujian tertulis untuk mengenal pengetahuan konvusion klasik dan mengenai
kemampuan menulis puisi pada tingkat ini yang diterima hanya 7% dari tingkat
distrik.
Selanjutnya ujian menulis prosa dan sajak, dalam ujian ke- 2 ini yang
diterima kurang dari 10% peserta yang lulus. Pada ujian tingkat akhir yang di
terima dan diangkat menjadi
mandarin dan bekerja sebagai pegawai
Negara. Hanya 5 pelamar dari 100.000 pelamar yang bisa diterima dan akhirnya menjadi
pegawai Negara.
![*](file:///C:/DOCUME~1/ADMINI~1/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Dikembangkan oleh James Mckeen Cattell
(1860-1944) merupakan pencetus tes mental. Dalam buku yang
diterbitkannya berisi serangkaian tes intelegensi yang terdiri atas 10 jenis
ukuran yaitu :
i.
Dinamo Meter Peasure : kekuatan tangan untuk menekan pegas sebagai aspek
psikofisiologis.
ii.
Sensation Areas : pengukuran jarak
terkecil antara 2 tempat yang terpisah dikulit yang masih dapat dirasakan
sebagai 2 titik yang berbeda.
iii.
Peasure Caosing Pain : pengukuran
dalam diagnosis penyakit saraf dan dalam mempelajari status kesadaran abnormal.
iv.
Rate Of Movement : kecepatan gerak
tangan dalam satuan waktu tertentu yang dianggap memiliki komponen mental
didalamnya.
v.
Least Noticabele Difference In Weight
: mengukur perbedaan berat yang terkecil yang masih dapat dirasakan oleh
sesorang.
vi.
Reaction Time For Sound ; mengukur
waktu antara pemberian stimulus dengan timbulnya reaksi tercepat.
vii.
Time for naming colors ; ukuran
terhadap proses yang lebih mental daripada waktu reaksi yang dianggap
reflektif.
viii.
Bisection of a 50-cm line : suatu
ukuran terhadap akurasi”space judgement”.
ix.
Judgement Of A 10 Second Time ;
objek diminta untuk menghitung 10 detik tanpa bantuan apapun.
x.
Number Of Latters Repeated Upon Once
Hearning ; pengukuran terhadap perhatian dan ingatan ( objek mengulang
huruf yang sudah disebutkan 1 kali).
5. Latarbelakang Lahirnya Tes Intelegensi
v
E. Seguin
merupakan pionir dalam bidang tes intelegensi disebut juga bapak dari tes
performansi.
v
Joseph
Jasnow
Yang mengembangkan norma-norma dalam pengukuran psikologis.
v
G.S. Ferrari
Mempublikasikan tes untuk mendiagnosis keterbelakangan mental.
v
August
Oehr
Penelitian inhmetasi antar berbagai fungsi psikologis.
6. Jenis-Jenis Tes Intelegensi
a.
Tes Intelegensi Individual, diantaranya :
·
Stanford
- Binet Intelegence Scale
·
Wechster – Bellevue Intelegence Scale (WBIS)
·
Wechster – Intelegence Scale For Children (WISC)
·
Wechster -
Ault Intelegence Scale (WAIS)
·
Wechster Preschool And Primary Scale Of
Intelegence (WPPSI)
b.
Tes Intelegensi Kelompok, diantaranya :
·
Printer Cunningham Primary Test
·
The California Test Of Mental Makurity
·
The Henmon – Nelson Test Mental Ability
·
Otis – Lennon Mental Ability Test
·
Progassive Matrices
c.
Tes Intelegensi dengan tindakan dan perbuatan :
·
The California Test Of Mental Makurity
·
The Henmon – Nelson Test Mental Ability
·
Otis – Lennon Mental Ability Test
·
Progassive Matrices
7. Teori-Teori Dan Pendekatan-Pendekatan Tentang Intelegensi
Untuk memahami hakekat intelegensi menurut , Maloney dan Ward (1976)
ada 4 pendekatan umum yaitu
I.
Pendekatan psikologi kognitif
![]() |
|||
![]() |
|||
INPUT PROCCES OUTPUT
![](file:///C:/DOCUME~1/ADMINI~1/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
a.
Dipengaruhi oleh otak
b.
Terjadi aktifitas.
II.
Pendekatan Neorobiologis
Intelegensi berhubungan
dengan anatomis dan biologis.
Menurut solso :
o
Memory jangka pendek
o
Pengetahuan umum
o
Penalaran dan problem solving.
III.
Pendekatan Psikomotorik
Intelegensi suatu konstrak atau sifat psikologis yang berbeda-beda
bersifat praktis pada pemecahan masalah dan bersifat teoritis pada konsep dan
penulisan teori.
IV.
Pendekatan Teori Perkembangan
Intelegensi dikaitkan dengan tahap-tahap perkembangan biologis individu.
8.
Psikometri
a.
Two factors theory (Spearman) :
i.
General ability, terdapat pada semua indifidu
tapi berbeds satu dengan lainnya.
ii.
Special ability, factor yang khusus mengenai bidang
tertentu.
b.
Multiple Factors Theory (Thurstone)
PMA (Primary Mental Ability) ada 7 yaitu :
i.
Verbal comprehension (V)
Kemampuan memahami bacaan, kosakata, analogi verbal dan sebagainya.
ii.
Word Fluency (W)
Kecepatan dalam menghubung-hubungkan kata dengan berbagai rima dan
intonasi.
iii.
Number (N)
Kecepatan, ketepatan dalam perhitungan.
iv.
Space (S)
Kemampuan dalam memahami ruang.
v.
Assosiative memory (M)
Kemampuan menggunakan memori untuk menghubungkan berbagai asosiasi.
vi.
Perceptual speed (P)
Kecepatan dan ketepatan dalam mempertimbangkan kesamaan dan perbedaan
atau dalam merespon detail-detail visual.
vii.
Reasoning dan induction (I/R)
Kemampauan proses berpikir dan menggunakan alasan.
c.
Structure Of Intellect
3 dimensi menurut Guilford yaitu :
§
Operation : apa yang dilakukan
§
Content : isi materi
§
Product : hasil yang sudah diproses.
d.
Teori Hirarki.
Ini materi kuliah yang saya terima dari dosen penggant pada Pertemuan Ke-2 Materi kuliah Konstruksi Alat Ukur Psikologi
pada Ahad, 23 September 2012, Universitas Mercubuana, Jakarta. Semoga bacaan
ini memberikan manfaat untuk saya pribadi maupun oranglain.
Terima kasih
Wassalammu’alaikum.
alhamdulillah...terima kasih Mbak Eni...untuk reviewnya yang lengkap, ditunggu review berikutnya...salam SOBAT !
BalasHapusInsyaallah pak ..saya harus semangat mencari ilmu dan terus berbagi, agar bisa bermanfaat.
BalasHapus