Jumat, 12 Oktober 2012


lanjutan review pengukuran, kali ini bahasan say tentang tes APM, IST, SPM dan TPA.
dibawah ini sekilas tentang tes intelegensi. 

1. TES APM (ADVANCED PROGRESSIVE MATRICES)

Tes APM ini, bisa disajikan secara individual maupun klasikal dan tes APM ini bisa untuk membedakan secara jelas antara individu-individu yang berkemampuan intelektual diatas normal bahkan yang berkemampuan intelektual superior sekalipun. Kalau mau tahu nama aslinya adalah Advanced Progressive Matrices yang disusun oleh J.C.Raven pada tahun 1943.
Khusus di Indonesia tes APM ini memiliki dua set yakni Set I dan Set II.
Tes ini disajikan dalam bentuk buku Set I berisikan 12 butir soal tes dan Set II berisikan 36 butir soal tes. Waktu yang dipelukan untuk mengerjakan tes ini adalah 45 menit, dimana 5 menit untuk  pengerjaan Set I dan 40 menit untuk Set II. Tentu waktu disini diluar waktu instruksi yang disampaikan oleh tester. Sebagai syarat tes yang baik APM juga memenuhi kaidah Reliabilitas dan Validitas sebuah alat tes.

2. TES SPM (THE STANDARD PROGRESSIVE MATRICES)

The Standard Progresive Matrices (SPM) merupakan salah satu contoh bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual maupun secara kelompok. Skala ini dirancang oleh J. C. Raven dan diterbitkan terakhir kali oleh H. K. Lewis & Co. Ltd. London pada tahun 1960. SPM merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar. Raven sendiri menyebut skala ini sebagai tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi umum.
Karena instruksi pengerjaannya diberikan secara lisan maka skala ini dapat digunakan untuk subjek yang buta huruf. Diciptakan pertama kali di tahun 1936, diterbitkan pertama kali di tahun 1938, SPM telah mengalami berbagai revisi sampai revisi terakhir yang dijumpai di Indonesia yaitu revisi tahun 1960. Penyusunan SPM didasari oleh konsep inteligensi Spearman, yaitu konsepsinya mengenai eduksi hubungan dan eduksi korelasi. Raven sendiri menyebut skala ini sebagai tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi umum (Raven, 1960 dalam Azwar 1996).
Tes SPM terdiri atas 60 soal dikelompokan dalam 5 seri untuk usia 6-65 tahun tujuannya mengukur dan menggolongkan tingkat kecerdasan umum dari subjek,
SPM tidak memberikan suatu angka IQ akan tetapi menyatakan hasilnya dalam tingkat atau level intelektualitas dalam beberapa ketegori, menurut besarnya skor dan usia subjek yang dites, berfikir, bukan tes inteligensi umum. Menurut besarnya skor dan usia subjek yang dites, yaitu:
Grade I : Kapasitas intelektual Superior.
Grade II : Kapasitas intelektual Di atas rata-rata
Grade III : Kapasitas intelektual Rata-rata.
Grade IV : Kapasitas intelektual Di bawah rata-rata.
Grade V : Kapasitas intelektual Terhambat.

3. TES  IST  (INTELLEGENS  STRUCTURE TEST)

Tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun 1953. Identik dengan tes intelegensi yang digunakan dengan tujuan untuk mengukur kecerdasan dan intelegensi seseorang menggunakan struktur tertentu sesuai dengan standar kebutuhan recruiter. Tes ini diukur dari ketepatan dan kecepatan seseorang dalam menyelesaikan struktur tes baku maupun tes non baku yang dibatasi dengan waktu tertentu.
Untuk tes ini ada 9 sub
·         SE        : melengkapi kata
·         Me        ;mengingat kata
·         Wu       : bentuk bangun ruang
·         Wa       : mencari kata yang bebeda/ ketelitian
·         Ge        : mencari dan menemukan kata yang memiliki pengertian yang sama
·         An        : perpadanan, hubungan kata yang identik
·         Ra        :operasi matematika sederhana 
·         Zr         ; deret angka geometri
·         Fa        ; menyusun bentuk dan pola terentu.
·          
4. Culture Fair Intelligence Test (CFIT)

Scale 2 and 3 From A and From B
Bentuk yang tersedia.Buku soal dan lembar jawaban yang terpisah.Aspek yang diukur adalah Tes ini mengukur factor kemampuan mental umum (g-factor).Tujuan untuk ini dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan factor kemampuan mental umum atau kecerdasan. Skala 2 untuk anak-anak usia 8-14 tahun dan untuk orang dewasa yang memiliki kecerdasan di bawah normal. Skala 3 untuk usia sekolah lanjutan atas dan orang dewasa dengan kecerdasan tinggi.

5. TPA (TES POTENSI AKADEMIK)

Tes in bertujuan untuk mengukur kompetensi seseorang secara umum mengenai wawasan dan pengetahuan yang telah didapat selama menempuh pendidikan formal seperti saat kita kuliah ini, yaitu materi-materi yang diperoleh dari kurikulum yang sudah baku.
Misalnya ulangan umum baik siswa SD, SLTP, SLTA maupun perguruan tinggi.

semoga ulasan singkat ini memberikan informasi yang bermanfaat.
wassalam 


 Daftar pustaka :

http://www.mcscv.com/produk_detail.php?page-id=Soal-Psikotes-IST-Intelligence-Structure-Test-Struktur-Kreativitas&rdmt=80305&id=defadm&pid=jenis-tujuan-tes-psikotes
 modul kuliah semester 5.

3 komentar:

  1. Semoga .. tidak ada tambahan lagi, banyak banget tugas yang kejar tayang. semangat, bismillah saya pasti bisa.

    BalasHapus
  2. amiin...saya bisa pastikan tambahan pasti akan selalu ada..karena kita adalah manusia yang teus berkembang dari sisi kapasitas pikiran dan hati kita...semakin banyak wawasan keilmuan akan semakin luas juga hati kita untuk menerima kebesaranNYA...seharusnya! tetap berbagi dengan kaya dan luasnya hati kita...

    BalasHapus
  3. mau nanya nih,,,
    untuk buku referensi mengenai tes APM, SPM, IST itu, judul bukunya apa ya..??
    terima kasih.

    dh lama nih, mw cari buku referensi tentang ke 3 tes itu, tapi blm dapet2 juga...
    mohon di berikan sumber referensi nya, atau bisa krimkan via email :
    tafa_rie@yahoo.com

    BalasHapus