lanjutan review pengukuran, kali ini bahasan say tentang tes APM, IST, SPM dan TPA.
dibawah ini sekilas tentang tes intelegensi.
1. TES
APM (ADVANCED PROGRESSIVE
MATRICES)
Tes APM ini, bisa disajikan
secara individual maupun klasikal dan tes APM ini bisa untuk membedakan secara
jelas antara individu-individu yang berkemampuan intelektual diatas normal
bahkan yang berkemampuan intelektual superior sekalipun. Kalau mau tahu nama
aslinya adalah Advanced Progressive Matrices yang disusun oleh J.C.Raven pada
tahun 1943.
Khusus di Indonesia tes APM
ini memiliki dua set yakni Set I dan Set II.
Tes ini disajikan dalam bentuk buku Set I berisikan 12 butir soal tes dan Set II berisikan 36 butir soal tes. Waktu yang dipelukan untuk mengerjakan tes ini adalah 45 menit, dimana 5 menit untuk pengerjaan Set I dan 40 menit untuk Set II. Tentu waktu disini diluar waktu instruksi yang disampaikan oleh tester. Sebagai syarat tes yang baik APM juga memenuhi kaidah Reliabilitas dan Validitas sebuah alat tes.
Tes ini disajikan dalam bentuk buku Set I berisikan 12 butir soal tes dan Set II berisikan 36 butir soal tes. Waktu yang dipelukan untuk mengerjakan tes ini adalah 45 menit, dimana 5 menit untuk pengerjaan Set I dan 40 menit untuk Set II. Tentu waktu disini diluar waktu instruksi yang disampaikan oleh tester. Sebagai syarat tes yang baik APM juga memenuhi kaidah Reliabilitas dan Validitas sebuah alat tes.
2. TES SPM (THE STANDARD
PROGRESSIVE MATRICES)
The
Standard Progresive Matrices (SPM) merupakan salah satu contoh bentuk skala
inteligensi yang dapat diberikan secara individual maupun secara kelompok.
Skala ini dirancang oleh J. C. Raven dan diterbitkan terakhir kali oleh H. K.
Lewis & Co. Ltd. London pada tahun 1960. SPM merupakan tes yang bersifat
nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan
ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar. Raven sendiri menyebut
skala ini sebagai tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan tes
inteligensi umum.
Karena
instruksi pengerjaannya diberikan secara lisan maka skala ini dapat digunakan
untuk subjek yang buta huruf. Diciptakan pertama kali di tahun 1936,
diterbitkan pertama kali di tahun 1938, SPM telah mengalami berbagai revisi
sampai revisi terakhir yang dijumpai di Indonesia yaitu revisi tahun 1960.
Penyusunan SPM didasari oleh konsep inteligensi Spearman, yaitu konsepsinya
mengenai eduksi hubungan dan eduksi korelasi. Raven sendiri menyebut skala ini
sebagai tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan tes inteligensi
umum (Raven, 1960 dalam Azwar 1996).
Tes
SPM terdiri atas 60 soal dikelompokan dalam 5 seri untuk usia 6-65 tahun
tujuannya mengukur dan menggolongkan tingkat kecerdasan umum dari subjek,
SPM
tidak memberikan suatu angka IQ akan tetapi menyatakan hasilnya dalam tingkat
atau level intelektualitas dalam beberapa ketegori, menurut besarnya skor dan
usia subjek yang dites, berfikir, bukan tes inteligensi umum. Menurut besarnya
skor dan usia subjek yang dites, yaitu:
Grade
I : Kapasitas intelektual Superior.
Grade
II : Kapasitas intelektual Di atas rata-rata
Grade
III : Kapasitas intelektual Rata-rata.
Grade
IV : Kapasitas intelektual Di bawah rata-rata.
Grade
V : Kapasitas intelektual Terhambat.
3. TES IST (INTELLEGENS STRUCTURE TEST)
Tes ini dikembangkan oleh Rudolf
Amthauer di Jerman pada tahun 1953. Identik dengan tes intelegensi yang
digunakan dengan tujuan untuk mengukur kecerdasan dan intelegensi seseorang menggunakan
struktur tertentu sesuai dengan standar kebutuhan recruiter. Tes ini diukur
dari ketepatan dan kecepatan seseorang dalam menyelesaikan struktur tes baku
maupun tes non baku yang dibatasi dengan waktu tertentu.
Untuk tes ini ada 9 sub
·
SE :
melengkapi kata
·
Me ;mengingat
kata
·
Wu :
bentuk bangun ruang
·
Wa :
mencari kata yang bebeda/ ketelitian
·
Ge :
mencari dan menemukan kata yang memiliki pengertian yang sama
·
An :
perpadanan, hubungan kata yang identik
·
Ra :operasi
matematika sederhana
·
Zr
; deret angka geometri
·
Fa
; menyusun bentuk dan pola terentu.
·
4. Culture Fair Intelligence
Test (CFIT)
Scale
2 and 3 From A and From B
Bentuk yang tersedia.Buku
soal dan lembar jawaban yang terpisah.Aspek yang diukur
adalah Tes ini mengukur factor kemampuan mental
umum (g-factor).Tujuan untuk ini
dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan factor kemampuan mental umum
atau kecerdasan. Skala 2 untuk anak-anak usia 8-14 tahun dan untuk orang dewasa
yang memiliki kecerdasan di bawah normal. Skala 3 untuk usia sekolah lanjutan
atas dan orang dewasa dengan kecerdasan tinggi.
5. TPA
(TES POTENSI AKADEMIK)
Tes in bertujuan untuk
mengukur kompetensi seseorang secara umum mengenai wawasan dan pengetahuan yang
telah didapat selama menempuh pendidikan formal seperti saat kita kuliah ini,
yaitu materi-materi yang diperoleh dari kurikulum yang sudah baku.
Misalnya ulangan umum baik
siswa SD, SLTP, SLTA maupun perguruan tinggi.
semoga ulasan singkat ini memberikan informasi yang bermanfaat.
wassalam
modul kuliah semester 5.
Semoga .. tidak ada tambahan lagi, banyak banget tugas yang kejar tayang. semangat, bismillah saya pasti bisa.
BalasHapusamiin...saya bisa pastikan tambahan pasti akan selalu ada..karena kita adalah manusia yang teus berkembang dari sisi kapasitas pikiran dan hati kita...semakin banyak wawasan keilmuan akan semakin luas juga hati kita untuk menerima kebesaranNYA...seharusnya! tetap berbagi dengan kaya dan luasnya hati kita...
BalasHapusmau nanya nih,,,
BalasHapusuntuk buku referensi mengenai tes APM, SPM, IST itu, judul bukunya apa ya..??
terima kasih.
dh lama nih, mw cari buku referensi tentang ke 3 tes itu, tapi blm dapet2 juga...
mohon di berikan sumber referensi nya, atau bisa krimkan via email :
tafa_rie@yahoo.com